JAMBI - Kapolda Jambi Inspektur Jenderal Rusdi Hartono menegaskan, untuk menekan angka fatalitas akibat kecelakaan lalu-lintas, budaya tertib berlalu-lintas di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Provinsi Jambi harus diwujudkan.
“Perilaku tertib berlalu-lintas merupakan cerminan budaya dari masyarakat suatu daerah. Polda Jambi akan terus berusaha mengawal dan mewujudkan itu. Muaranya tentu, untuk keselamatan, kenyamanan warga saat berkendara di jalan raya, ” kata Kapolda Rusdi Hartono saat acara ngopi santai bersama perwakilan driver transpotasi online dan awak media di sebuah kedai kopi di Kota Jambi, Jumat (27/1).
Rusdi menjelaskan, Polda Jambi melakukan itu bersinergi dengan pemangku Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi. Hal tiu sudah dirancang semenjak Oktober 2022 lalu, melalui pencanangan Gerakan Budaya Tertib Berlalu-lintas di Jambi
“Ini merupakan gerakan bersama. Kita berharap dukungan dan peran aktif dari berbagai elemen masyarakat. Termasuk dari para driver transportasi online yang beroperasi di Jambi kita harapkan ikut membantu.
Baca juga:
Kolaborasi Polisi bersama TNI dan Warga Berh
|
Kita berharap ini menjadi komitmen bersama. Untuk menjadi teladan, dan bisa menularkan pesan-pesan tertib berlalu-lintas kepada warga. Sepertinya sepele, tetapi jika terus-menerus diedukasi dan ditularkan, insya Allah tertib berlalu-lintas akan lekat dan membudaya pada masyarakat Jambi, ” beber kapolda.
Didampingi Kabid Humas Kombes Mulia Prianto, dan Wadir Lantas AKBP Moh Lutfi, Kapolda Jambi menjelaskan, membudayakan tertib berlalu-lintas bagi masyarakat Jambi adalah sebuah keniscayaan untuk dilakukan. Hal itu dipicu dari tinggginya angka kecelakaan lalu lintas di Jambi pada tahun 2022, yang mencapai 1.443 kejadian.
Mirisnya, beber kapolda, tingkat fatalitas dari seribu lebih kasus laka lantas tersebut terbilang tinggi. Yakni sebanyak 449 orang warga Jambi kehilangan nyawanya di jalan raya.
“Ini angka yang tidak sedikit. Dari catatan kita, mayoritas korban yang meninggal dunia adalah warga berusia produktif, ” ujar Rusdi Hartono.(UTI)